Enemy 1: beating (emotion of) rejection David's family rejection was the First obstacle he …
Ketika ada karakter yang kurang baik di dalam hidup kita, di situ Allah akan berperkara dengan kita. Ketika ada perbuatan yang tidak baik yang kita lakukan, di situ Allah akan berperkara dengan kita.
Tuhan karena sadar bahwa segala sukses dan berkat itu semata-mata karena anugerah dan kasih karunia Tuhan.
Tetapi kalau ada yang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang yang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
*Pohon pertama berkata: "Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak & berbagai batu permata & semua orang mengagumi keindahannya".*
Demikian juga dengan kita saat ini, kita semua sedang menanti-nantikan kedatangan Yesus Kristus kembali sebagai Raja atas seluruh ciptaan.
Paus memulai pesannya dengan mengenang rontoknya Tembok Berlin 30 tahun lalu, saat “berakhirnya perpecahan menyayat hati dari benua Eropa yang menyebabkan begitu banyak penderitaan.
Karena itu kita mesti hidup dengan kekudusan dan hati yang suci agar kita diperkenankan melihat dan menyongsong kedatangan Yesus kali kedua yang tidak akan lama lagi, karena tanda-tanda kedatangan-Nya telah semakin jelas.
Mulai dari judi bola handicap hingga menebak tim mana yang akan menjadi juara didalam sebuah kompetisi maupun turnamen sepakbola.
Jadi kita harus mengerti dalam setiap kejadian yang kita alami ada hikmatnya, dalam setiap kejadian yang kita alami ada makna yang berharga yang bisa kita pelajari, ada didikan Tuhan di sana buat kita. menjadi saluran berkat Kenapa Allah tetap berperkara terhadap kita dengan mendidik kita?
Di sini dikatakan selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh. Jadi di sini sangat kontras sekali, ayah secara jasmani yaitu bapa kita di dunia ini dan Bapa segala roh, yaitu Allah.
Senyuman kepada orang lain bisa membuat hati kita, baik orang yang memberi senyuman dan orang yang menerima senyuman, menjadi lapang atau senang hati. Dalam hadits riwayat Tirmidzi berbunyi:
Lagi pula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
” Kita harus mengerti kata ‘menghajar’ di sini bukan berbicara tentang penghukuman, bukan berbicara tentang dihajar atau disiksa. ‘Menghajar’ terjemahan dalam bahasa aslinya adalah paideuo